Sabtu, 03 September 2011

Legenda Milan Antusias Main di Indonesia

(Image Dynamics)Denpasar - Para mantan bintang AC Milan yang tergabung dalam skuad AC Milan Glorie antusias dengan kesempatan mereka mengunjungi Indonesia. Mereka pun berjanji akan menyuguhkan tontonan yang menghibur.

Milan Glorie, yang akan menggelar pertandingan eksebisi sekaligus amal melawan tim All Star Indonesia di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, pada 4 September, telah mendarat di tanah air, yaitu di Denpasar, Bali, pada Kamis (1/9) petang.

Pada jumpa pers di Temple Garden, The Westin Resort Nusa Dua Bali, hari ini (2/9), kapten Franco Baresi mengaku sangat menyukai sambutan fans Indonesia, dan berharap pertandingan di Jakarta nanti juga disaksikan oleh penonton dalam jumlah besar.

"Saya sudah pernah ke Jakarta, tapi ini pertama kalinya saya datang di Bali. Tempat ini luar biasa," tutur Baresi.

"Kami terkesan sekali dengan penyambutan fans Indonesia, dan kami sangat menghargainya. Kami merasa seperti bintang yang masih bermain saja," tambah mantan kapten legendaris Rossoneri itu.

Dari daftar tim yang dipersiapkan Milan Glorie, bintang-bintang lawas yang akan dilibatkan dalam pertandingan lusa adalah Dida, Massimo Taibi, Baresi, Alessandro Costacurta, Roberto Mussi, Roque Junior, Stefano Nava, Gianluigi Lentini, Mario Bortolazzi, Stefano Eranio, Christian Lantignotti, Angelo Carbone, Serginho, Federico Giunti, Roberto Lorenzini, Daniele Massao dan Jean-Pierre Papin.

Sedangkan tim Indonesia All Star Legends antara lain diperkuat Kurniawan Dwi Julianto, Ponarto Astaman, Rochy Puttiray, Charis Yulianto, Ponaryo Astaman, Hendro Kartiko, Robby Darwis, Widodo C. Putro, serta dikomandoi pelatih Benny Dollo.

Walaupun kelompoknya adalah pemain-pemain gaek, tapi Baresi menjanjikan tontonan yang selayaknya, walaupun fans juga perlu ingat bahwa usia mereka sebagian besar sudah di atas kepala empat.

"Kami akan bermain semangat dan antusias," cetus Baresi.

Selain pertandingan eksebisi, laga tersebut juga menjadi program "Asia Disaster Relief Tour – 2011" dari AC Milan Foundation, dengan misi amal. Sebagian hasil penjualan tiket akan disumbangkan untuk dana penanggulangan bencana, dan akan dikelola oleh Nadhlatul UlamaƂ Indonesia.

sumber:http://www.beritabola.com

Indonesia Kalah 3 - 0 oleh Iran

 AFP/Javid NikpourTim nasional Indonesia tak berhasil mencuri poin pada partai perdananya di putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2014 zona Asia. Bertandang ke markas Iran, tim Garuda takluk 0-3.

Bertanding di Azadi Stadium, Jumat (2/9/2011) malam WIB, Indonesia tak bisa menurunkan kekuatan terbaik. Boaz Solossa, Ahmad Bustomi, dan Muhammad Nasuha absen dengan alasan beragam.

Meski demikian, tim 'Merah Putih' masih mampu menahan serangan-serangan tuan rumah pada babak pertama. Hingga turun minum, skor 0-0 belum berubah.

Pada babak kedua, pertahanan Indonesia goyah juga. Tiga gol pun bersarang di gawang Markus Horison. Dua lewat sundulan Javad Nekounam, satu lainnya oleh Andranik Teymourian.

Dengan kekalahan ini, Indonesia untuk sementara menghuni posisi juru kunci Grup E dengan poin nol. Iran di puncak klasemen dengan poin tiga.

Jalannya pertandingan

Pada menit-menit awal, tim tuan rumah mendominasi penguasaan bola dan mengambil inisiatif serangan lebih dulu. Tapi, Markus Horison dan bek-bek Indonesia masih mampu menangkalnya.

Pada menit ke-23, sebuah pelanggaran di depan kotak penalti Indonesia berbuah tendangan bebas untuk Iran. Tapi, eksekusi Javad Nekounam masih melambung.

Empat menit berselang, gawang Markus kembali terancam. Kali ini, sepakan keras Ghasem Hadadifar yang masih melenceng di samping gawang.

Menit ke-31, upaya Mohammad Reza Khalatbari juga belum membuahkan hasil. Sontekannya meneruskan umpan silang Mehrdad Pooladi masih melambung tipis.

Lima menit kemudian, Indonesia mendapatkan peluang. Kerja sama Cristian Gonzales dan Bambang Pamungkas dituntaskan oleh nama terakhir dengan sepakan keras kaki kiri dari luar kotak penalti. Tapi, bola masih melambung.

Iran sepertinya benar-benar berusaha memanfaatkan keunggulan postur mereka. Pada menit ke-39, sundulan Farhad Majadi masih belum menemui sasaran.

Dua menit jelang jeda, Markus berhasil menyelamatkan gawang Indonesia. Tendangan bebas Nekounam bisa dibaca dengan baik oleh kiper berkepala pelontos ini.

Hingga babak pertama usai, skor masih 0-0.

Pada awal babak kedua, taktik Iran masih sama. Mereka masih mengandalkan umpan-umpan silang ke mulut gawang Indonesia.

Taktik ini berbuah gol pada menit ke-53. Menyambut tendangan bebas rekannya, Nekounam berhasil menyundul bola dan mengarahkannya ke pojok gawang Markus.

Pada menit ke-61, Muhammad Ilham melakukan aksi individu dari lini tengah. Setelah melewati beberapa pemain, dia melepaskan tembakan dari luar kotak penalti. Hasilnya? bola masih melambung.

Dua menit berselang, Gholam Reza Rezaei menjajal peruntungannya. Tapi, tendangannya dari luar kotak penalti masih tepat mengarah ke pelukan Markus.

Indonesia kebobolan lagi pada menit ke-74. Bermula dari tendangan bebas Andranik Teymourian, sundulan Nekounam lagi-lagi bersarang di gawang Markus.

Empat menit jelang berakhirnya waktu normal, giliran Teymourian yang menjebol gawang Indonesia. Tembakan kerasnya meneruskan operan Mohammad Hosseini tak mampu diantisipasi oleh Markus.

Susunan pemain:
Iran: Mahdi Rahmati, Khosro Heidari, Jalal Hosseini, Hadi Aghili, Javad Nekounam, Ghasem Hadadifar (Andranik Teymourian 70'), Mehrdad Pooladi, Farhad Majidi, Ali Karimi, Mohammad Reza Khalatbari (Ehsan Haji Safi 65'), Gholam Reza Rezaei (Mohammad Hosseini 64')

Indonesia: Markus Horison, Zulkifli Syukur, Benny Wahyudi, Muhammad Roby, Hamka Hamzah, Hariono (Tony Sucipto 78'), Firman Utina (Oktovianus Maniani 81'), Muhammad Ridwan, Muhammad Ilham (Irfan Bachdim 61'), Bambang Pamungkas, Cristian Gonzales

sumber:http://www.beritabola.com